Ramai - ramai pindah partai

Apa yang terjadi belakangan cukup membuka mata kita tentang bagaimana kepentingan menjadi urusan nomer 1 di partai , dengan berpindahnya beberapa anggota partai bahkan elit partai.
Pindahnya seorang Zaenudin,MZ pasti membawa pengaruh yang besar di rekan - rekan PBR , walaupun para petinggi partai menggambarkan bahwa kondisi partai tidak terpengaruh sama sekali. Marissa Haque lain cerita, ibu satu ini memang sudah terlihat tidak satu hati lagi sejak merasa di "curangi" di pemilihan kepala daerah Banten. Pindahnya Marissa tidak membawa pengaruh significant di dalam PDIP karena Marissa bukan tokoh berpengaruh di partai berlambang banteng ini.
Sekali lagi masyarakat harus melihat bagaimana dagelan kepentingan terjadi dihadapan kita , di tengah negri yang 1/3 penduduk nya masih tergolong "sangat" miskin ini . Segelintir orang masih sibuk dengan periuk - periuknya sendiri . . .

Apakah Sutiyoso berani Independent

Majunya Sutiyoso di bursa kepresidenan 2009 tampaknya sudah jelas di depan mata. Di awali dengan gebrakan deklarasinya dan juga dilajutkan dengan safari ramadhannya ke beberapa tokoh partai politik mengisyaratkan kesungguhan Sutiyoso untuk maju ke kursi kepresidenan.

Merujuk pada berita di beberapa koran nasional , tampaknya Sutiyoso termasuk "ogah" untuk membangun struktur partai sendiri yang pastinya menghabiskan banyak biaya dan juga tenaga. Tidak seperti Wiranto yang langsung menggebrak dengan Hanuranya , Sutiyoso tampaknya lebih memilih untuk melobi petinggi - petinggi partai menengah Indonesia untuk mau mencalonkan dirinya menuju Pemilu 2009.

Safari ramadhan dan lobying ini yang menjadi tanda tanya, apakah sutiyoso mau "berbagi" dengan para kader partai yang sudah stle dengan resiko ia menyetorkan harta kepada mafia parpol. Atau Sutiyoso cukup berani untuk meng'independent"kan dirinya bebas dari mafia politik negri ini. . .

Kita tunggu kelanjutan episodenya . .